Selasa, 25 November 2014

Yu Qian Menyelamatkan Negara 03



Cerita Budi Pekerti

Yu Qian Menyelamatkan Negara

Bagian 3

Meskipun pasukan musuh telah berhasil dipukul mundur, Yu Qian tidak berani sekali-kali lengah. Dia mengutus pasukan untuk mengejar pasukan Wala hingga ke perbatasan. Lalu meningkatkan kekuatan militer di garis depan Hebei, Shanxi dan Juyongguan (benteng depan tembok besar), untuk mencegah musuh datang kembali.

Ye Xian yang melihat tidak ada lagi celah baginya maka secara bertahap memulangkan tawanan perangnya, Ying-zong dan membuat perjanjian perdamaian dengan Dinasti Ming. Utusan Wala berkali-kali datang ke Dinasti Ming membahas tentang pembebasan Ying-zong, para pejabat tinggi juga berpendapat mereka harus pergi menjemput Ying-zong pulang. Namun sayangnya sebuah gunung sulit untuk menampung dua ekor harimau. Kaisar Ming Jing merasa sedikit tidak ikhlas dan berkata : Tempo hari Beta sesungguhnya juga tidak ingin menjadi kaisar, namun karena dipaksa oleh kondisi yang mendesak, adalah kalian yang mendorong Beta agar menduduki singgasana ini”.

Mendengar Kaisar Ming Jing berkata demikian, para pejabat tidak berani bersuara lagi, hanya Yu Qian yang dengan sikap tenang berkata : “Paduka menduduki tahta adalah menuruti apa adanya, kini situasi telah dapat dikendalikan, menurut aturan seharusnya segera menjemput Kaisar Sesepuh untuk pulang kembali ke tanah air. Kaisar Ming Jing memandang para pejabat lainnya, namun semuanya tidak berani bersuara, akhirnya dia menghela nafas panjang dan berkata : “Ai, lakukan saja apa maumu!”

Yu Qian setelah mejabat sebagai Menteri Keprajuritan, selain pasukan Wala di wilayah barat, di seluruh pelosok negeri masih banyak gejolak pemberontakan lainnya. Semua ini ditanggulangi sendiri oleh Yu Qian yang menyusun strategi pertempuran. Bakat dan jiwa ksatrianya dikembangkannya hingga titik maksimal. Dia mengkhawatirkan gejolak sosial dan politik di negerinya, kehidupan masyarakat jadi tidak tenang, sering tinggal di barak militer, demi urusan negara dia telah mencurahkan tenaga dan pikiran yang telah melampaui kemampuan seorang manusia biasa.

Kaisar Ming Jing mengetahui bahwa Yu Qian selalu berhemat cermat dalam pengeluaran, rumahnya hanya sebatas bisa menahan hujan, angin dan sangat sederhana, maka itu kaisar menganugerahkan padanya sebuah rumah yang besar dan mewah, namun Yu Qian menolaknya dan mengucapkan terimakasih : “Kini negara berada dalam kesusahan, hamba tidak berani lengah”. Akhirnya dia tidak menerima pemberian rumah dari kaisar.

Kaisar Ming Jing semakin memahami kepribadian Yu Qian semakin merasa salut, setiap kali dia hendak mengangkat pejabat baru maka dia akan terlebih dulu menanyakan pendapat Yu Qian.

Yu Qian selalu bersikap netral dalam memberi pendapat kepada kaisar dalam hal pengangkatan pejabat, akibatnya para pejabat yang tak terpilih menjadi benci pada Yu Qian dan mereka yang tidak memiliki bakat dan kemampuan serupa Yu Qian juga merasa iri hati. Yu Qian memilik watak yang keras, ketika melihat penanganan urusan tidak sesuai kehendaknya, maka dia tidak bisa menahan diri untuk mengeluh : “Segumpal darah mendidihku ini tidak tahu akan terpercik ke mana!”

Pada masa pemerintahan Kaisar Ming Jing tahun ke-8, Shi Heng dan rekan-rekannya mempergunakan kesempatan saat kaisar sedang sakit keras, mengadakan pemberontakan untuk mengangkat Ying-zong kembali menduduki tahta. Mereka memiliki maksud pribadi yang terselubung, lalu menfitnah Yu Qian. Pada hari dimana Yu Qian difitnah, para penduduk ibukota menangis meraung-raung sehingga mengguncang langit dan bumi, saat akan dieksekusi, awan gelap menutupi mentari, dapat diketahui bahwa langit murka atas ketidakadilan di muka bumi.

Ketika pasukan pengawal kaisar menggeledah rumah dan harta benda Yu Qian, sama sekali tidak menemukan benda berharga maupun bukti atas dosa yang dituduh kepadanya, hanya menemukan ternyata rumah Yu Qian hanya sebatas dapat terlindung dari angin dan hujan, di dalam rumahnya kosong melompong, selain buku-buku tidak ada lagi benda bernilai lainnya.

Selain itu hanya ada sebuah ruangan yang dikunci, setelah dibuka ternyata di dalamnya adalah pakaian, pedang dan pemberian lainnya dari Kaisar Ming Jing, dibungkus dengan sangat rapi, sama sekali belum pernah disentuh. Pasukan pengawal kaisar dibuat terharu oleh karakter Yu Qian yang sungguh mulia, tidak mampu lagi menahan linangan air mata.

Ratu yang mendengar kabar dieksekusinya Yu Qian, menghela nafas panjang, tenggelam dalam kesedihan selama berhari-hari. Setelah itu, Kaisar Ying-zong juga sangat menyesali tindakannya telah salah paham pada seorang pejabat yang setia. Dan mereka yang menfitnah dan mencelakai Yu Qian, belum sampai setahun kemudian, secara berturut-turut karena korupsi dan berniat melakukan pemberontakan, akhirnya masuk penjara, sehingga nama baik Yu Qian menjadi bersih kembali.

Pada masa pemerintahan Kaisar Ming Xian-zong, nama baik Yu Qian dibersihkan dan di dalam buku titah kaisar, beliau memberi pujian pada Yu Qian : “Ketika negara berada dalam ancaman bahaya, tanpa gentar melindungi ibukota, demi keadilan menanggung beban seorang diri, hanya karena iri hati dari orang-orang berhati kerdil maka difitnah. Kaisar terdahulu telah mengetahui Yu Qian difitnah, dan kini hati Beta merasa prihatin atas loyalitas yang telah dipersembahkan”.

Buku titah ini selanjutnya dibaca dan disebarluaskan, akhirnya sejarah berhasil mengembalikan sebuah keadilan bagi seorang pejabat yang setia.

Dari sini dapat kita lihat bahwa, benar dan salah, jasa dan kesalahan, dengan sendirinya akan bisa dinilai oleh generasi berikutnya. “Syair Batu Kapur” yang ditulisnya pada masa mudanya telah melukiskan keseluruhan kisah hidupnya, diantaranya adalah loyalitasnya cukup untuk menerangi sejak ribuan tahun silam hingga waktu mendatang, bersinar gemilang bersama dengan mentari dan rembulan.   




于謙勤王

()

雖然敵軍已撤退,于謙不敢有絲毫懈怠。他調動軍隊將瓦剌軍直追到邊關。然後又增派軍隊,駐紮在河北、山西、居庸關一線,防止其卷土重來。

也先見無隙可乘,漸漸有送回英宗、與明朝議和的意思。瓦剌使者頻頻來訪,請求歸還英宗,大臣們也建議將英宗接回來。一山難容二虎,景帝有些不情願地說:當初,朕本不願意登上帝位,迫於形勢緊急,是你們各位把朕推到這個位子上。聽皇上說的這麼懇切,其他的大臣都不敢作聲了,唯有于謙從容對答:陛下登上帝位,是順應天時,如今大局已定,按道理應該馬上把太上皇接回祖國。景帝環顧群臣,見大家都默然,不由得嘆口氣說:唉,就按你的意思辦吧。

于謙擔任兵部尚書的時候,除西部的瓦剌之外,全國還有很多地方出現動亂。這些前後徵調的事務,全仗于謙一人運籌帷幄。于謙的雄才大略,得到了極大的發揮。他懮慮國家動蕩,人民生活不安定,常常留住在軍機處直廬,為國事殫精竭慮。

景帝得知于謙節儉,家中的房屋僅能遮風擋雨,極其簡陋,就賜給他一處位於西華門的府第,于謙辭謝道:現在國家多難,臣子何敢自安。最終沒有接受皇上的賞賜的府第。

景帝對于謙的瞭解越深,越感佩他的為人,每當提拔大臣的時候,必定徵求于謙的意見。于謙不避嫌怨,向皇上如實彙報,結果有些沒當上官的人,就怨恨他,而纔能不如于謙的人,往往嫉妒他。于謙性情剛強,當遇到處理事情不能如意時,忍不住撫胸嘆息:我這一腔熱血,不知會撒到何處!

景泰八年正月,石亨等人趁景帝病重之際,發動了「奪門之變」,重新推舉英宗即位。他們懷挾私心,誣陷于謙謀反。于謙被害當天,京城百姓哭聲震天,行刑之時,烏雲蔽日,可謂是天怒人怨。

錦衣衛的官兵在抄查于謙的家產時,什麼值錢的東西和罪證也沒查出來。只看到于謙的房屋僅能擋住風雨,屋裡空蕩蕩的,除了書籍之外,沒有任何錢財。只有一間正室的大門鎖得很牢固,打開一看,裡面是景帝所賜的蟒衣、劍器等,密封得很嚴,從來沒有動用過。錦衣衛被他的高風亮節所感動,不禁失聲慟哭。

皇太后聽到于謙被處死的消息,嘆息、哀悼了好幾天。事後,英宗皇帝也後悔自己錯殺了一位忠臣。而那些誣陷于謙的人,不到一年的時間,竟接二連三地因貪污或謀反罪落獄,使于謙的冤情得以天下大白。

明憲宗成化二年,于謙的冤案昭雪,憲宗在詔書中贊嘆于謙道:「當國家之多難,保社稷以無虞,惟公道之獨恃,為權奸所並嫉。在先帝已知其枉,而朕心實憐其忠。」詔書被天下人傳誦,歷史終於還忠臣以公道。

由此可見,是非功過,自有後人評說。年少時的一首《石灰吟》正是他一生的寫照,其忠烈的丹心,足以明徹千古,與日月同光。