Selasa, 28 Oktober 2014

Fan Ji Yang Bijak



Cerita Budi Pekerti

Fan Ji Yang Bijak

Akhir periode masa Dinasti Zhao, di permukaan tanah daratan Tiongkok, para penguasa daerah saling berebutan dan berjuang untuk menjadi yang terunggul. Diantaranya adalah permaisuri Raja Zhuang dari Negeri Chu, yang bernama Fan Ji, merupakan wanita yang bijaksana, mulia dan pintar, merupakan peranan penting yang tidak boleh diremehkan terhadap berdirinya Dinasti Chu.

Sebelum berdirinya Dinasti Chu, Raja Zhuang sangat suka berburu, Fan Ji sangat mempedulikan hal ini dan menaruhnya di dalam hati. Karena dia sangat jelas bahwa sebagai seorang pemimpin negara, bila suka berburu, maka oleh karena suka bermain sehingga cita-cita jadi terbengkalai dan melupakan tugas penting negara. Maka itu Fan Ji seringkali pergi menasehati raja, namun sayangnya Raja Chu Zhuang tidak sudi mendengarkannya. Merasa tak berdaya, akhirnya Fan Ji memutuskan untuk bervegetarian. Tekadnya yang bulat dan prilakunya akhirnya mampu menggugah Raja Chu Zhuang, sehingga dia sadar dan kembali ke jalan yang benar.

Sejak itu Raja Chu Zhuang tidak berburu lagi, memusatkan perhatian dalam menyelesaikan urusan negara, bahkan semakin tekun dan mawas diri. Pada jaman itu seorang raja memiliki banyak selir merupakan hal yang biasa, demikian pula dengan Raja Chu Zhuang. Hal ini juga tak luput dari perhatian Fan Ji yang selalu berpandangan jauh ke depan, dia menganggap hal ini bukanlah masalah sepele semata-mata, karena dia mengerti bahwa andaikata seorang pemimpin negeri terlena dalam pelukan wanita, maka ini sungguh membahayakan, bahkan seringkali karena alasan ini sehingga menyebabkan seorang pemimpin harus kehilangan tahta dan negaranya.

Demi agar Raja Chu Zhuang tidak salah langkah dan jatuh ke dalam perangkap ini, Fan Ji turun tangan langsung ke daerah-daerah dalam rangka menyeleksi gadis- gadis jelita untuk dijadikan selir Raja Chu Zhuang. Tentu saja, gadis jelita yang berhasil lolos seleksi Fan Ji, merupakan gadis yang selain memiliki kecantikan juga berbudi pekerti, dan bukan yang hanya memamerkan kecantikan luarnya saja, namun tidak memiliki etika moral. Tindakan Fan Ji ini  bukan hanya telah menyingkirkan bahaya yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan Raja Chu Zhuang, namun juga telah menggugah perasaan di benak raja, sehingga raja semakin menghormati Fan Ji.

Kemudian Fan Ji mengetahui bahwa raja sangat memanjakan dan mempercayai seorang pejabat yang bernama Qiu Yu-zi, bahkan sering sampai lupa makan dan lupa tidur karena keasyikan bercengkerama dengannya, dalam hati sang permaisuri merasa senang juga sekaligus gundah. Maka itu usai menghadiri rapat pagi, dia sengaja pergi menemui dan memberi salam pada Raja Chu Zhuang, sambil bertanya : “Ada hal penting apa rupanya sehingga paduka sampai lupa makan dan lupa tidur?”. Dengan gembira raja menjawab : “Beta bercengkerama dengan pejabat yang bijak dan memiliki kemampuan, sehingga melupakan kelelahan, makan dan tidur”. Fan Ji bertanya lagi : “Pejabat mana yang paduka katakan bijak dan berkemampuan?”. Tanpa pikir panjang raja segera menjawab : “Tentu saja adalah Qiu Yu-zi”.

Mendengar ucapan Raja Chu Zhuang, mendadak ada perasaan panik mengalir di benak Fan Ji, namun dengan cepat dia berusaha menenangkan dirinya kembali, bahkan untuk menutupi perasaan paniknya, dia berusaha membuka mulut dan tertawa lebar. Raja Chu Zhuang merasa heran dan bertanya pada Fan Ji : “Hal apa yang telah membuat permaisuri jadi tertawa?”. Dengan serius Fan Ji menjawab : “Andaikata menarik kesimpulan bahwa Qiu Yu-zi adalah seorang pejabat yang pintar, maka hal ini masih boleh dipaksakan, namun belum tentu dia adalah seorang pejabat yang setia”. Mendengar ini Raja Chu Zhuang semakin merasa  heran, lalu bertanya : “Mengapa anda berkata sedemikian?”

Fan Ji menatap wajah raja yang penuh keheranan, dengan penuh kehangatan dia menjawab : “Selama ini saya meladeni paduka, hitung-hitung sudah 11 tahun lamanya, saya pernah mewawancarai gadis jelita untuk dijadikan selir paduka. Sekarang ada dua gadis yang kemampuannya di atas diriku, sedangkan yang kemampuannya setara denganku ada tujuh orang. Mengapa saya tidak menghalalkan segala cara untuk menyingkirkan mereka saja, supaya diriku seorang saja yang mendapatkan kasih sayang paduka?”

Fan Ji diam sejenak, sambil mengamati mimik muka Raja Chu Zhuang, sambil melanjutkan perkataannya : “Karena saya tahu bahwa paduka adalah pemimpin negeri ini, paduka memerlukan lebih banyak wanita pintar dan bijak yang berada disamping dan menjaga dirimu, saya tidak boleh memiliki perasaan ingin memiliki dan takut kehilangan, sehingga menyia-nyiakan orang-orang berbakat, bijak dan  berkebajikan untuk mendukung paduka dan negeri ini”.

Melihat Raja Chu Zhuang sedang mendengar ucapannya dengan penuh keseriusan, Fan Ji melanjutkan lagi perkataannya : “Kini Qiu Yu-zi telah menjadi perdana menteri Negeri Chu juga sudah belasan tahun lamanya. Selain memperkenalkan sanak keluarga dan sukunya sendiri masuk ke istana, selama ini dia tidak pernah mempromosikan orang luar yang berbakat masuk ke istana, juga tidak pernah mendengar bahwa dia menyingkirkan para pejabat yang tidak bijak, apakah ini yang paduka maksudkan pejabat bijak dan memiliki kemampuan? Yang menghalangi orang berbakat, bijak dan berkebajikan untuk memberi pengabdian bagi negeri, adalah sama seperti mengelabui paduka. Mengetahui bahwa orang lain berbakat, bijak dan bermoral, tetapi malah tidak mempromosikannya, maka ini yang disebut tidak setia; tidak mengetahui bahwa orang itu berbakat, bijak dan berkebajikan maka ini yang disebut dengan tidak bijaksana. Maka itu mengapa tadi saya tertawa, apakah ini tidak betul?”

Mendengar ucapan panjang lebar Fan Ji, Raja Chu Zhuang merasa sungguh beralasan, dia merenungkan dengan seksama, memang benar rupanya. Keesokan harinya pada rapat pagi, raja menyampaikan apa yang diucapkan Fan Ji kepada Qiu Yu-zi.

Qiu Yu-zi setelah selesai mendengarkan ucapan Raja Chu Zhuang, ketakutan hingga cepat-cepat bangkit dari kursinya dan berdiri di sana tidak tahu harus bagaimana. Dalam benaknya merasa sangat malu sekali. Maka itu setelah bubar dari pertemuan pagi, dia bersembunyi di rumahnya dan tidak berani keluar lagi, hingga akhirnya dia mengutus orang mencari seorang yang bernama Ao Shu-sun, lalu merekomendasinya secara langsung kepada Raja Chu Zhuang.

Setelah mengamatinya dengan seksama, akhirnya raja memutuskan untuk mengangkat Ao Shu-sun menjadi pejabat untuk membantu mengurus Negeri Chu. Tiga tahun kemudian, ternyata benar, Ao Shu-sun dengan menggunakan kebijakan dan kemampuannya mendukung Raja Chu Zhuang sehingga berhasil mendirikan Dinasti Chu.

Sejak jaman dulu hingga sekarang, sudah berapa banyak pria yang berhasil dalam karirnya, di belakangnya pasti ada seorang wanita yang mulia, mereka dengan hati yang lapang, bijak dan bakat, mendukung suami dan mendidik anak-anaknya, secara diam-diam berkorban demi keluarganya, agar suaminya jangan ada kerisauan di kemudian hari, bersamaan itu pula berusaha mensejahterakan negeri dan rakyatnya, sekaligus mewariskan tata krama keluarga yang tiada batasnya.  

Andaikata setiap wanita di dunia ini dapat serupa dengan Fan Ji, maka rumah tangga dan masyarakat takkan ada perselisihan dan pertentangan, kehidupan dan karir akan terwujud sesuai dengan harapan.






樊姬進賢

周朝後期,在中原大地上,各路諸侯群雄逐鹿,紛紛爭雄。其中楚國莊王的夫人樊姬,是一位深明大義,賢良聰穎的女子,對楚國最終稱霸起到不可忽視的重要作用。

在楚國稱霸以前,楚莊王十分喜歡打獵。樊姬看在眼裡,急在心上。因為她深知作為一國之君,常常喜歡打獵,就會因玩物喪志而荒於國事。所以,樊姬就多次去勸阻他,而楚莊王始終不聽。沒有辦法,樊姬就斷絕肉食了。她的意志和行動終於感化了楚莊王,使他覺悟過來,並改過自新。

楚莊王從此不再惦記著打獵這類的事情,而把更多的時間和精力用在國家政事上,而且處理國事也變得越來越勤奮和謹慎。

那時候,作為一個君王擁有許多嬪妃也是平常之事,楚莊王當然也不例外。這件事在眼光深遠的樊姬看來,卻不是小事一樁,因為她明白,一個君王若是沈迷於女色之中,那是十分危險的事情,甚至很容易因此而導致亡國。

為了避免楚莊王誤入歧途,樊姬就親自負責從各地尋訪美女。當然,能被樊姬所選中的美女,都是品行容貌俱佳的女子,而不是那種只重外表,不重品德修養之人。樊姬的這番舉動,不僅從根本上杜絕了楚國國君身邊的隱患,同時也深深感動了楚莊王,使他對夫人樊姬更加尊敬。

後來,樊姬得知楚莊王十分寵信一個叫虞邱子的大臣,而且經常廢寢忘食地聽他講話,心中感到是又喜又懮。於是,她就在一次下朝後,特意走出來恭迎楚莊王,並問:是什麼重要的事情,竟然讓您經常這樣廢寢忘食?楚莊王高興地說:和賢能的忠臣說話,真是不知道什麼是飢餓和疲倦。樊姬接著又問:您說的賢能忠臣是哪一位呢?楚莊王不假思索地說:當然是虞邱子了。

聽了楚莊王的回答,樊姬心中一驚,卻又立馬鎮靜下來,並且禁不住捂住嘴巴,開始大笑起來。楚莊王見狀,就不解地問:夫人為什麼如此大笑?樊姬就非常認真地說:如果說虞邱子是聰明之人倒還勉強,然而他未必算是一個忠臣。楚莊王聽後感到十分疑惑,就追問道:為什麼這樣說呢?

樊姬看著滿臉疑惑的楚莊王,溫和地娓娓道來:我服侍君王,算起來也有十一年了。我曾經訪求品貌俱佳的女子,獻給君王。現在比我好的有兩個人,和我同等的也有七個人。我為什麼不千方百計想辦法,排除她們,一個人獨自霸佔您的寵愛呢?

樊姬稍微停頓了一下,一邊觀察著楚莊王的神情,一邊又接著說:因為我知道,您是一國之君,身邊需要有更多的賢德女子來照顧您的生活,我不能只考慮個人的得失,而耽誤了選用賢德之人輔助您和國家。

見楚莊王聽得心悅誠服,樊姬就進一步說道:現在虞邱子做楚國裡的丞相,也有十多年了。除了他自己的子弟宗族親戚以外,他從來沒有保舉過好人進來,也沒有聽說他罷免哪個不賢之人,難道賢能的忠臣就是這樣的嗎?擋住了真正賢德之人為國盡忠的道路就等於蒙蔽君王。知道別人賢德也不舉薦,就是不忠;不知道別人的賢德,就是沒有智慧。我剛纔所笑的,難道不對嗎?

聽了樊姬的一番話,楚莊王覺得十分有道理,仔細思量,確實如此。第二天上朝,他就將樊姬所說的話告訴了虞邱子。

虞邱子聽完楚莊王的話,嚇得趕緊離開坐席,站在那裡不知如何是好。心中也感到萬分的慚愧。於是,他下朝以後,回去躲在家裡再也不敢出來,直到派人把一個賢能的忠臣——孫叔敖迎請過來,並親自舉薦給楚莊王。

楚莊王經過考察後,重用了孫叔敖,讓他幫助治理楚國。三年之後,孫叔敖果然以其賢能輔佐楚莊王在諸侯國中得以稱霸。

縱觀古今中外,許多立下豐功偉業的男子,其背後,往往有一個偉大的女子,她們以無私的胸懷和賢慧的德才,相夫教子,默默地奉獻於家庭,讓丈夫無後顧之懮,致力於國家社會,同時也傳承了綿綿不盡的家風德業。如果天下女性都能象樊姬一樣,那麼家庭與社會就不會有矛盾和衝突,生活與工作也就會變得祥和如意。