Senin, 03 November 2014

Dong Yong Menjual Diri




Cerita Budi Pekerti

Dong Yong Menjual Diri

Alkisah pada masa Dinasti Han di sebuah tempat yang disebut “Qian Cheng”, yakni sekarang adalah Kabupaten Boxing di Binzhou, Shandong. Ada seorang yang bernama Dong Yong, saat masih berusia sangat kecil sudah kehilangan ibunda, keadaan keluarganya juga sangat miskin, dia hidup bersama dan saling mengandalkan dengan ayahandanya.

Sejak kecil Dong Yong sudah sangat berbakti pada ayahandanya, setiap hari dia mengikuti ayahandanya turun ke sawah bercocok tanam, mengerahkan segenap usaha untuk berladang demi sesuap nasi, serta ikut meringankan beban yang dipikul sang ayah, sama sekali tidak pernah menganggap diri sendiri sebagai anak kecil. Setiap kali kala menempuh perjalanan pulang, dia juga akan membiarkan ayahnya yang sudah kelelahan bekerja seharian di ladang untuk duduk di atas gerobak rusa, sementara dirinya menyeret sepasang kakinya yang sudah kelelahan berjalan di belakang gerobak.

Kemudian ayahnya menyusul kepergian ibundanya buat selama-lamanya, kondisi keluarganya begitu miskin sehingga tidak mampu mengubur ayahnya, Dong Yong yang berbakti akhirnya memutuskan untuk menjual dirinya sendiri sebagai budak, untuk menebus sejumlah uang bagi pemakaman sang ayah, supaya ayahnya dapat segera dikubur dan memperoleh kedamaian.

Ada seorang tuan tanah yang dermawan, setelah mendengar keadaan Dong Yong, merasa sangat tersentuh oleh hati bakti Dong Yong, maka itu mengeluarkan sejumlah uang untuk membantu Dong Yong mengurus upacara pemakaman ayahnya. Dong Yong juga berjanji : “Setelah selesai mengurus pemakaman ayahku, pasti akan kembali ke rumah tuan tanah untuk bekerja membalas budi dan menebus janji”.

Dalam sekejab mata tiga tahun telah berlalu, periode berkabung Dong Yong juga sudah selesai, Dong Yong pergi untuk memenuhi janji yang pernah dibuatnya kepada tuan tanah, untuk bekerja di rumah tuan tanah. Di tengah perjalanan, di bawah sebatang pohon besar, sungguh sebuah kebetulan Dong Yong berpapasan dengan seorang gadis, yang mengaku seorang yatim piatu dan tidak memiliki tempat bernaung, karena itu dia memilih untuk mengikuti dan menjadi istri Dong Yong, bersama mereka menuju rumah tuan tanah bekerja melunasi hutang. Menghadapi seorang gadis yang tidak memiliki tempat bernaung, akhirnya Dong Yong menyetujui untuk membawanya serta menuju rumah tuan tanah.

Melihat kedatangan Dong Yong berdua, tuan tanah merasa sungguh heran, lalu bertanya : “Bukankah sebelumnya saya telah memberimu sejumlah uang?” Dong Yong cepat-cepat memberi hormat lalu menjawab : “Betul, tuan tanah, berkat budi anda, saya telah memakamkan ayahku, bahkan juga sudah usai menjalani masa berkabung selama tiga tahun. Meskipun saya seorang miskin dan rendahan, namun saya akan mengerahkan segenap kemampuanku untuk mengabdi pada keluarga anda, untuk membalas budi yang mendalam dan kebajikan yang tebal ini”.

Mendengar penuturan dari Dong Yong, tuan tanah jadi memahami niat baik dari Dong Yong yang datang hendak membalas budi, tetapi begitu melihat Dong Yong membawa serta seorang gadis, timbul keraguan di benak tuan tanah sehingga bertanya lagi : “Jika anda datang bermaksud membalas budi tentu saja boleh, tetapi gadis ini, pekerjaan apa yang dapat dia lakukan?”. Oleh karena selama di perjalanan, gadis itu pernah mengatakan kepada Dong Yong bahwa dia dapat menenun kain, maka itu Dong Yong segera menjawab : “Dia dapat menenun kain”.

Mendengar hal ini tuan tanah jadi sangat bersukacita, juga ingin merestui niat baik Dong Yong untuk membalas budi, maka itu dia berkata : “Baiklah, kalian berdua pergilah menenun ratusan gulung kain sebagai balas budi, usai itu kalian boleh pulang ke rumah”. Maka itu Dong Yong dan gadis itu tinggal di rumah tuan tanah dan mulai menenun kain.

Sesungguhnya menenun ratusan gulung kain bukanlah hal yang mudah, memerlukan waktu yang sangat lama barulah dapat menyelesaikannya, namun tak terduga, berkat bantuan  gadis itu, belum sampai sebulan lamanya, Dong Yong sudah berhasil menyelesaikan keseluruhannya. Kecepatan yang membuat orang jadi terkesima, sehingga tuan tanah merasa sungguh mengherankan, melihat mereka telah memenuhi janji, maka mengantar mereka pulang.

Ketika rasa terimakasih serta sukacita  yang tiada hingganya muncul di benak Dong Yong terhadap gadis itu, sampai di bawah pohon besar tempat mereka bertatap muka saat pertama kalinya, gadis itu menghentikan langkah kakinya, menghadap ke arah Dong Yong dan mengucapkan kata pamit : “Sebenarnya saya adalah gadis penenun yang tinggal di langit. Adalah hati baktimu yang penuh ketulusan sehingga telah menggugah Kaisar Langit, Beliau sengaja mengutusku untuk membantumu”. Setelah  menyelesaikan ucapannya, dia terbang ke angkasa dan dalam sekejab bayangannya sudah lenyap dari pandangan mata.

Meskipun kisah ini tercantum di dalam “Sou Shen Ji (kumpulan catatan tentang makhluk halus yang ditulis oleh Gan Bao  pada masa Dinasti Jin 265-420)”, dan merupakan salah satu legenda rakyat yang penuh keindahan, namun, bakti Dong Yong yang demi memakamkan ayahnya lalu menjual diri, merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh setiap insan, begitu sifat dasar ini muncul keluar, tidak hanya dapat menggugah orang-orang di sekelilingnya, namun juga dapat menyentuh langit dan bumi beserta seluruh isinya, menjadi kekuatan besar yang mengundang makhluk bajik untuk datang mengulurkan tangan di saat kesusahan. Dapat dilihat bahwa pengamalan bakti adalah moralitas dasar untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.   


  


董永賣身

傳說在漢朝的「千乘」地方,也就是今天山東省的博興縣,有一個人叫「董永」,很小的時候就失去了母親,家境又十分貧寒,他同父親相依為命。

董永自幼非常孝順父親,他每天跟隨父親一道去田裡耕地,都盡全力地去做農活兒,以分擔父親的辛勞,從來不把自己當作小孩子看。每次在回家的路上,他也總是讓辛苦了一天的父親坐在鹿車上,自己卻拖著疲軟的雙腿跟在後面步行。

後來,父親不幸過世了,一貧如洗的家裡沒有條件來安葬父親,孝順的董永只好打算出賣自己的身子,以換取安葬父親的費用,使父親能夠早日入土為安。

一位樂善好施的員外聽說董永的情況後,被董永的孝心所感動,便拿出錢來資助董永辦理了喪事。董永也承諾:為父親守喪後,一定去員外家裡做工報恩償還。

轉眼三年時間過去了,守喪期滿的董永遵守著先前許下的諾言,前往員外家裡去做工。路上,在一棵大槐樹下,董永意外地碰上一位女子,自稱隻身一人無家可歸,情願與董永結為夫妻,一同去員外家裡做工還錢。面對無依無靠的女子,董永也只好答應帶她一同前往員外的家裡。

看到董永二人的到來,員外感到十分奇怪,問道:「先前我不是已經給過你錢了嗎?」董永趕緊深施一禮回答說:「是的,員外,承蒙您的恩惠,我已經安葬好了父親,並守喪三年期滿。雖然我是一個貧賤之人,但也想儘自己的全力來您家裡做事,以報答您的深恩厚德。」

聽過董永的回答,員外明白董永報恩的用心,但是看到董永身邊的女子時,不免又疑慮地問道:「你來做事還錢倒是可以,這位女子又能做什麼呢?」因為在路上,女子已經告訴過董永他可以織布,所以董永便回答說:「她能織布。」

員外聽過之後非常高興,也想成全董永報恩的一片真心,便對他們說:「那好,你們二人就為我織百疋布作為償還,然後就可以回自己家了。」於是,董永二人就留在了員外的家裡,開始織布。

本來百疋布並不是很簡單的事情,需要很久的時間纔能完成,可是沒有想到,董永在女子的幫助下,竟然用了不到一個月的時間,就輕而易舉地全部完成了。如此驚人的速度,使員外感到非常驚奇,見他們已經完成了約定,也就送他們二人離去了。

當董永懷著對女子的無限感恩與喜悅,走到他們原來相遇的那棵槐樹下時,只見女子停下腳步,向董永施禮告辭說:「我是天上的織女。是你的至誠孝心感動了天帝,他特讓我來幫助你。」說完話,她就凌空而起,瞬間不見了蹤影。

雖然這是記載於《搜神記》中一個美麗的民間傳說,但是,董永賣身葬父的至孝,卻是每一個人生來具有的本性,這種本性一旦彰顯出來,不僅會感動周圍的人,也會感動天地萬物,成為困境中有力的助緣。可見,行孝是立身處世的根本德行,每個人都絕對不可以喪失。