Senin, 27 Oktober 2014

Li Zhong Selamat Dari Gempa



Cerita Budi Pekerti

Li Zhong Selamat Dari Gempa

Li Zhong hidup pada masa Dinasti Yuan atau Dinasti Mongol (1279-1368), merupakan penduduk Jinning, Yunnan. Saat usianya masih sangat kecil, ayahnya telah meninggal dunia. Sejak itu dia bersama ibundanya hidup dengan saling mengandalkan.

Sejak ayahandanya meninggal dunia, sang bunda harus membagi dirinya dalam dua peranan, secara diam-diam memikul tanggung jawab berat keluarga. Dalam keseharian dia harus berladang seperti layaknya seorang pria, demi mencari nafkah buat keluarganya, pulang rumah masih harus menenun kain, mengurus rumah, mendidik putra putri, berusaha menciptakan sebuah keluarga yang penuh dengan kehangatan bagi anak-anaknya. Prilaku ibunda yang senantiasa hidup berhemat cermat, bijak, sabar dan bermawas diri, terukir dan menjadi jejak membekas di hati Li Zhong.   

Pepatah mengatakan : “Anak keluarga miskin cepat tumbuh menjadi insan yang penuh tanggung jawab”. Sejak kecil Li Zhong telah tahu mencurahkan perhatian dan menjaga ibundanya, bahkan dengan lengan kecilnya berusaha meringankan beban sang bunda.

Melihat bunda kehausan maka dia segera menuangkan air buat bundanya; melihat ibunda baru pulang dari banting tulang, dia segera menumbuk-numbuk pundak ibundanya; saat berada di rumah sendirian maka dia akan meniru prilaku bundanya, menyapu dan memasak nasi; kala malam menjelang, dia akan mempersiapkan air mandi dan handuk……tanpa disadari dia sudah bisa membelah kayu dan memikul air serta kesibukan di ladang, badannya yang masih kecil itu kini mendampingi ibundanya sibuk bercocok tanam.

Li Zhong senantiasa memperhatikan kelelahan dan kebutuhan sang bunda, mempersembahkan apa yang terbaik buat ibundanya, bahkan berusaha mengurangi beban kerisauan di benak sang bunda. Anak yang berbakti menjadi sebuah kekuatan semangat yang kuat untuk menyokongnya, meskipun seberapa besar kelelahan dan kesusahannya, dia juga merasa sungguh pantas. Kepiluan dan kehilangan semangat akibat kematian orang yang disayangi, oleh karena antara ibu dan anak dapat saling menyayangi dan saling mencurahkan perhatian, sehingga luka yang membekas ini jadi sembuh. Sesusah apapun namun hari demi hari dilalui tanpa keluhan.

Penduduk dusun yang melihat Li Zhong yang masih berusia kecil namun sangat berbakti pada ibundanya, bekerja juga sangat rajin dan tekun, jadi merasa terharu. Mereka tidak hanya selalu mengulurkan tangan untuk memberi bantuan, bahkan senantiasa mengambil Li Zhong sebagai teladan untuk mendidik putra putrinya. Sebuah dusun yang memiliki anak yang sedemikian berbakti, merupakan kebanggaan seluruh penduduk dusun.

Pada bulan ke-8 tahun ke-7 Da De (penanggalan yang digunakan oleh Dinasti Yuan), rumah Li Zhong yang terletak di distrik Baoshan, Yunnan, tiba-tiba terjadi gempa besar, sehingga seluruh wilayah pergunungan menjadi berguncang. Dalam sekejab rumah-rumah runtuh, serpihan-serpihan reruntuhan bangunan memenuhi permukaan tanah. Kondisi korban jiwa yang tertimpa reruntuhan juga sungguh memprihatinkan.

Dalam bencana gempa yang dahsyat ini yang telah memakan banyak korban baik harta benda maupun jiwa raga, namun dibalik situasi dusun yang telah porak poranda terdapat sebuah rumah yang masih berdiri kokoh, itulah rumah hunian Li Zhong bersama ibundanya, mereka berada dalam kondisi selamat. Bukit yang runtuh ketika menerjang dusun yang malang tersebut, saat mendekati rumah Li Zhong segera terbelah jadi dua bagian yang berpisah, sehingga rumah Li Zhong berhasil lolos dari terjangan maut. Ketika meninggalkan rumah Li Zhong lebih dari 50 langkah kemudian, barulah kedua pecahan bukit tersebut bersatu kembali. Beginilah rumah Li Zhong selamat dari musibah gempa dahsyat.

Sebanyak 10.800 wilayah terkena dampak gempa dan kondisinya sungguh berantakan, angka korban jiwa tak terhitung jumlahnya. Namun gempa dahsyat yang tak berperasaan tersebut, juga tahu menghormati dan segan pada anak berbakti.

Membuka kembali lembaran sejarah peradaban manusia, bencana datang tak pernah terputus. Namun tak dapat dibantah pula bahwa sepanjang sejarah juga tercatat banyak hal yang kebetulan terjadi pada anak berbakti yakni, wabah penyakit tidak mampu menyerangnya, bencana air, api, badai, petir tidak mampu menyentuhnya, kisah-kisah bakti begitu sungguh menggugah langit dan bumi.

Kisah nyata yang penuh dengan bakti dan kebajikan ini paling dapat memperoleh berkat dan perlindungan dari Tuhan. Meskipun berada dalam situasi yang paling kritis sekalipun, mereka juga akan dapat terlepas dari ancaman bahaya yang merugikan, mengubah kemalangan menjadi keselamatan.

Tuhan maha adil namun memberkati orang baik. Dan dari segala kebajikan, berbakti merupakan kebajikan yang terutama. Sikap dan prilaku bakti merupakan sifat dasar alami yang dimiliki setiap manusia, karena itu setiap insan dapat melakukannya, setiap insan harus mewujudkannya. Karena merupakan hal yang begitu menyenangkan, mengapa kita tidak sudi melaksanakannya?

Mencius mengatakan bahwa seorang kaisar pertama-tama harus tahu berbakti pada ayahbundanya kemudian melimpahkan kebajikan kepada rakyatnya; dengan melimpahkan kebajikan pada rakyatnya, kemudian mengasihi segala isi bumi ini. Berbakti dan kasih sayang merupakan dasar keharmonisan dari segala sesuatu yang ada di permukaan bumi ini.




李忠闢震

元朝的李忠,晉寧人。在他年紀很小的時候,父親就不幸去世了。從此以後,他和母親兩人相依為命。

自從父親過世後,他的母親就開始身兼二職,默默承擔起家庭的重任。平時,她外出耕田種菜像男人一樣維持著家庭的生計,走進家門,又要紡紗織布,打理家務,教育子女,盡心為孩子營造溫暖的家庭氣氛。母親克勤克儉的生活作風和謹守節操的堅忍意志,讓李忠耳濡目染、牢記在心。

俗話說:「窮人家的孩子早當家」。李忠不僅早早就懂得如何去體貼和照顧母親,還以幼小的臂膀努力分擔著母親的辛勞。

察覺母親口渴了,他就為母親端茶倒水;母親外出勞作回來,他就幫母親按肩捶背;一個人在家的時候,他就學著母親的樣子,清掃做飯;夜幕降臨了,他就準備好洗腳水和床被……不知不覺中,他學會了劈柴挑水;農忙季節,他小小的身影已經陪同母親一起忙碌在田間地頭。

李忠時時處處都念著母親的辛勞和需要,把家中最好的一切都奉獻給母親,還想盡方法替母親分懮解愁。孩子的孝順,成為了母親強而有力的精神支柱,就算自己再苦再累,也覺得非常值得。喪失親人的精神傷痛,就在母子之間相互的愛與關懷中,被撫平。饔飧不繼的日子,過得也並不覺得艱難。

鄉親們看到小小年紀的李忠,對母親如此孝敬,做事勤奮努力,都深受感動。他們不但常常伸出援助的雙手,還紛紛以李忠為榜樣,來教育自己的子女。村裡出了這樣至孝的孩子,是全村人的榮耀。

大德七年八月的一天,李忠家所處的郇保山一帶,突然發生了猛烈的大地震。劇烈的震波突如其來,使整座山都在為之移動。震波所及之處,房屋都在頃刻之間轟然倒塌,成片成片地被夷為平地,被壓死的村民,慘不忍睹。

就在劇烈強大的震波攜帶著郇保山被震飛的山頭,沖向李忠家的千鈞一髮之際,奇跡發生了:飛散的山頭突然分做兩支,呈「V」字型,從兩側繞過李忠家的房屋,一直到五十多步以外的地方,纔又合攏在一起。李忠的家,就這樣在強震的災難之中得以幸免。

被震災毀壞的一萬零八百個區域一片狼藉,人員死傷不計其數。然而,無情的地震似乎也懂得敬畏孝子,在快到李忠家的時候,能繞道而過,使得至孝者李忠家能得以保全。

翻開人類歷史,天災幾乎從未曾斷絕過。而確鑿的史料,同時也記載了許多至孝者身上發生的,瘟疫不侵、水火風雷不殃,孝感天地的故事。這種真實的事跡,充分證實了行孝行善的人,最能夠得到上蒼的眷顧與保護。縱使是在危難關頭,他們也能夠趨吉避凶,化險為夷。

天道無親,常與善人。而百善之首,以孝為先。孝子至誠的孝心孝行,是人的天性,本與天地大道相應,人人可行,人人必行。我們何樂而不為呢?

孟子曰:「親親而仁民,仁民而愛物」。孝愛是天地生靈萬物和諧的根本。