Rabu, 08 Oktober 2014

Li Shan Menyusui Majikannya 02




Cerita Budi Pekerti
Li Shan Menyusui Majikannya
(Bagian 2)

Li Shan berlutut di atas tanah, dengan isak tangis memohon tanpa henti : Tuhan! Bayi ini baru lahir belasan hari, andaikata tidak sanggup mempertahankan hidupnya, bagaimana saya dapat bertanggungjawab pada arwah majikanku di surga? …… Ucapannya masih belum selesai, tubuhnya sudah terkapar di tanah dan menangis dengan memilukan, suara yang menyayat hati itu menggema hingga memenuhi seluruh daerah pegunungan.  

Tak terduga beberapa hari kemudian keajaiban terjadi, kedua puting susu Li Shan mengalir keluar air susu. Li Xu yang sudah kelaparan berhari-hari itu akhirnya berhenti menangis setelah mendapat asupan susu dari Li Shan. Tangisan selama berhari-hari itu juga telah menghabiskan seluruh tenaga mungilnya itu, setelah makan bayi itupun tertidur pulas.

Menatap sosok mungil yang terlena dalam mimpi, Li Shan meneteskan air mata berterimakasih. Menyadari bahwa mereka akhirnya dapat menemukan sebuah harapan, juga terpikir akan dirinya yang dapat memenuhi tanggung jawab pada majikannya yang berada di surga, dia tidak sanggup menahan diri dan berlutut, bersujud menyentuhkan kepalanya di atas tanah, berterimakasih pada Tuhan yang telah mengasihani mereka makhluk sengsara yang sudah tidak berdaya lagi.

Kehidupan di pergunungan adalah mustahil bisa dilalui oleh orang biasa. Seorang pria tidak hanya harus berladang, namun juga harus memasak nasi mencuci pakaian, bahkan juga harus merawat Li Xu yang masih bayi, ini merupakan kesulitan di atas kesulitan. Li Shan bagaikan seorang ibunda penuh welas asih, dengan seksama merawat sosok mungil tersebut, meskipun harus bersusah payah, namun dalam perlindungannya, Li Xu perlahan tumbuh besar. Setiap hari Li Shan akan bercerita padanya, mengajarinya etika menjadi manusia bermoral, di bawah didikan Li Shan, Li Xu muda menjadi memiliki kepribadian yang luhur.

Meskipun Li Xu masih hijau, namun dalam segala urusan baik besar maupun kecil, Li Shan akan melaporkannya kepada majikan ciliknya itu, karena dia memandang penerus Keluarga Li yang tersisa satu-satunya itu sebagai jelmaan dari majikannya, memperlakukan majikan ciliknya sama dengan tuan besarnya. Maka itu Li Shan berusaha mendidik Li Xu dengan disiplin, berharap agar Li Xu dapat menjadi manusia seutuhnya dan berbakat, kelak dapat membangun kembali Keluarga Li.

Waktu berlalu bagaikan anak panah yang dilepas dari busurnya, dalam sekejab mata, Li Xu telah berusia 10 tahun. Li Shan semakin membulatkan tekadnya untuk mengembalikan karir dan kejayaan Keluarga Li, maka itu dia pergi ke pengadilan memukul tambur meminta keadilan. Hakim Kabupaten yang bernama Zhong Li-yi, setelah memahami prinsip moral kesetiaan Li Shan, menjadi sangat terharu, dia menegakkan keadilan buat Keluarga Li, mengembalikan harta benda mereka, para pembantu yang hendak mencelakai Li Xu juga dijatuhi hukuman yang setimpal, akhirnya Li Shan dapat membawa majikan ciliknya pulang ke kampung halaman.

Hakim Kabupaten yang sangat tersentuh oleh kisah Li Shan, akhirnya membawa kasus ini untuk dilaporkan kepada kaisar, dia percaya bahwa kesetiaan Li Shan bukan hanya dapat menjadikan teladan ini menjadi budaya dalam masyarakat, bahkan juga dapat mengajari generasi selanjutnya. Kaisar Guang Wu sangat tersentuh, maka mengundang Li Shan untuk memikul tanggung jawab sebagai orang penting di dalam istana putra mahkota.




李善乳主


()

 李善跪在地上,哀傷不已,不斷地磕頭祈求說:蒼天啊!孩子生下來纔幾十天,如果沒有辦法活下去,我怎能對得起主人在天之靈呢?……說著說著,他伏在了地上放聲痛哭,悲愴淒涼的哭聲在深山中久久地回響著。

 想不到幾天之後奇跡出現了,李善的雙乳竟然流出了乳汁。飢餓難忍的李續終於停止了哭泣,開始盡情地吮吸這天賜的美味。多日的啼哭早已使他筋疲力盡,吃飽了之後,小生命就甜甜地睡了過去。

 李善看到這一幕,感激地流下淚來。一想到自己終於見到了希望,再想到自己終於得以告慰主人在天之靈,他忍不住跪倒在地,磕頭禮拜,感恩老天眷顧他們這樣孤苦無依的人。

 山居的生活,是常人無法想象的艱難。一個男人,不但要耕種采集、煮飯洗衣,而且還要養育年幼的李續,那更是難上加難了。李善就像慈母一樣,推乾就濕地細心照顧小主人,儘管倍嘗艱辛,但在他的呵護與照顧下,李續漸漸地長大了。每天,李善都會講故事給他聽,教給他做人的道理,在李善的言傳身教下,年少的李續也秉承了他厚道善良的品格。

 當李續還在襁褓的時候,不管大小事情,李善都會在小主人面前,恭敬地向他稟報,因為他把李家唯一的命脈,看作是主人的化身,一樣地尊敬他。所以特別地教導他,希望李續能成為才德兼備的人,將來能重振李家門風。

 光陰如梭,轉眼間,李續已經十歲了。李善決心為李家恢復家業,於是就來到官府擊鼓申冤,希望能討回公道。縣令鍾離意,瞭解了李善忠義的節操之後,被深深地感動了,他為李家平反了冤情、收回了財產,謀害李續的傭人都受到了懲治,李善帶著小主人終於回到了久別的故鄉。

 縣令在感佩之餘,決定把李善感動天地的事跡呈稟皇上,他相信李善忠義的節操,不僅能夠移風易俗,而且能夠教化後人。光武皇帝非常感動,於是就禮請李善來擔任太子舍人這一個要職。